TUGAS MAKALAH EKONOMI
MIKRO
KEGAGALAN PASAR, PENYEBABNYA DAN SOLUSINYA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat, karunia terutama kesempatan yang diberikan-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik. Tanpa adanya kesempatan, mustahil penulis
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini secara tuntas, walaupun masih banyak
terdapat kekurangan. Tugas kelompok ini memuat tentang “TUGAS MAKALAH EKONOMI MIKRO KEGAGALAN
PASAR, PENYEBABNYA DAN SOLUSINYA” dan sebagai tugas kelompok guna menambah
nilai.
Selama proses penulisan makalah ini, penulis
memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dalam penulisan makalah ini. Untuk itu dari hati yang
paling dalam penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan makalah ini.
Segala kritikan dan masukan dari semua pihak, akan menjadi pengalaman
yang sangat berharga bagi penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Pamulang, September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang masalah ........................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Ekonomi Mikro ........................................................................................ 2
B.
Kegagalan pasar ....................................................................................... 5
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan .......................................................................................... 21
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Dengan adanya mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
mahasiswa akan mampu mengembangkan suatu dasar yang kuat atas konsep-konsep
perekonomian pasar, seperti pemahaman tentang hakekat dan metoda pembuatan
keputusan yang dilakukan oleh konsumen, produsen dan pemerintah, yang harus
memilih di antara sumberdaya yang terbatas, beserta seluruh kendala yang ada,
seperti persaingan tidak sempurna. Mahasiswa juga diharapkan akan mampu
mengembangkan pemahaman mengenai kerangka institusional perekonomian di dalam
sistem ekstrim maupun campuran. Berarti menyangkut analisis cara-cara produsen
mengorganisasikan bisnis, peranan serikat pekerja dalam pasar tenagakerja,
peranan pajak dalam pilihan-pilihan ekonomi langsung, dan dampak regulasi
pemerintah pada keputusan produksi. Mahasiswa juga diharapkan akan mampu
menerapkan konsep dasar ekonomi pada situasi-situasi yang problematik.
Supaya bisa mencapai hal ini para mahasiswa
memerlukan metodologi dasar dan alat analisis yang diperlukan untuk
memformulasikan keputusan-keputusan ekonomi. Pada akhirnya mahasiswa akan mampu
mengembangkan pemahaman yang lebih baik mengenai peranan ilmu ekonomi (mikro)
ke dalam lingkungan sosio-politik kita secara lebih nyata Kebalikan dari
ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara
keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran,
berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam
tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal
tersebut.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Ekonomi
Mikro
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis
mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor
input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana
berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan
atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada
gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu
yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro;
dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro,
yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai
pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian
yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya
perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut. Tinjauan umum Salah satu
tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya yang
membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi dari sumber
terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi mikro menganalisa
kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien;
serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan bagi suatu pasar
persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting dalam ekonomi mikro,
meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum (general equilibrium), keadaan
pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam situasi ketidakpastian, serta
berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga mendapat perhatian ialah
pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem pasar. Asumsi dan definisi
Teori penawaran dan permintaan biasanya
mengasumsikan bahwa pasar merupakan pasar persaingan sempurna. Implikasinya
ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak satupun di
antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang dan jasa secara
signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi ini ternyata
gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual) memiliki
kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa yang lebih
mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang.
Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi yang sederhana.
Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi
apriori bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya.
Bahkan, banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang
disebut "kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya
yang suboptimal, bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya
ialah jalan tol, yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak
langsung menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonom akan
berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di
bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat
pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan
optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan
perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini
dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa
"kesejahteraan optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam
aplikasi matematisnya efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma
utilitarian dalam sisi normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan
kolektif, disebut pilihan masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi
positif (ekonomi mikro) dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan
para ekonom dan teorinya.
Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan
biasanya disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan. Penafsiran
dari hubungan antara harga dan kuantitas yang diminta dari barang yang diberi,
memberi semua barang dan jasa yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang
akan memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen. Model operasi
Diasumsikan bahwa semua perusahaan mengikuti
pembuatan keputusan rasional, dan akan memproduksi pada keluaran maksimalisasi
keuntungan. Dalam asumsi ini, ada empat kategori dimana keuntungan perusahaan
akan dipertimbangkan:
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah
keuntungan ekonomi ketika average total cost lebih rendah dari setiap produk
tambahan pada keluaran maksimalisasi keuntungan. Keuntungan ekonomi adalah
setara dengan kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total
cost dan harga.
Sebuah perusahaan dikatakan membuat sebuah
keuntungan normal ketika keuntungan ekonominya sama dengan nol. Keadaan ini
terjadi ketika average total cost setara dengan harga pada keluaran
maksimalisasi keuntungan.
Jika harga adalah di antara average total cost dan
average variable cost pada keluaran maksimalisasi keuntungan, maka perusahaan
tersebut dalam kondisi kerugian minimal. Perusahaan ini harusnya masih
meneruskan produksi, karena kerugiannya akan makin membesar jika berhenti
produksi. Dengan produksi terus menerus, perusahaan bisa menaikkan biaya
variabel dan akhirnya biaya tetap, tetapi dengan menghentikan semuanya akan
mengakibatkan kehilangan semua biaya tetapnya.
Jika harga dibawah average variable cost pada
maksimalisasi keuntungan, perusahaan harus melakukan penghentian. Kerugian
diminimalisir dengan tidak memproduksi sama sekali, karena produksi tidak akan
menghasilkan keuntungan yang cukup signifikan untuk membiayai semua biaya tetap
dan bagian dari biaya variabel. Dengan tidak berproduksi, kerugian perusahaan
hanya pada biaya tetap. Dengan kehilangan biaya tetapnya, perusahaan menemui
tantangan. Akan keluar dari pasar seutuhnya atau tetap bersaing dengan risiko
kerugian menyeluruh.
B.
Kegagalan
pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah "kegagalan
pasar" tidak berarti bahwa sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan,
sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien dalam
mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom normalnya
memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis, atau ketika
disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang diinginkan. Di
sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham menggunakan istilah
kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak melayani
"kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya
dibuat dari landasan moral atau sosial.
Empat jenis utama penyebab
kegagalan pasar adalah :
Monopoli atau dalam kasus lain dari penyalahgunaan
dari kekuasaan pasar dimana "sebuah" pembeli atau penjual bisa
memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Penyalahgunaan kekuasaan
pasar bisa dikurangi dengan menggunakan undang-undang anti-trust.
Eksternalitas, dimana terjadi dalam kasus dimana
"pasar tidak dibawa kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi di dalam
orang luar/asing." Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas
positif terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di
televisi meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika
proses dalam perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air.
Eksternalitas negatif bisa dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak,
atau subsidi, atau dengan menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan
atau perorangan untuk menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang
seharusnya.
Barang publik seperti pertahanan nasional dan
kegiatan dalam kesehatan publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya,
jika membasmi sarang nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih
sedikit sarang yang mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik
dari barang publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan
semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan
pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan
sosial).
Kasus dimana terdapat informasi asimetris atau
ketidak pastian (informasi yang inefisien). Informasi asimetris terjadi ketika
salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi yang lebih banyak dan baik
dari pihak yang lain. Biasanya para penjual yang lebih tahu tentang produk
tersebut daripada sang pembeli, tapi ini tidak selalu terjadi dalam kasus ini.
Contohnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui bagaimana mobil
tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi, informasi yang
tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki informasi lebih
baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang mensyaratkan
kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate membeli rumah ini
mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut dibandingkan anggota
keluarga yang ditinggalkan. Situasi ini dijelaskan pertamakali oleh Kenneth J.
Arrow di artikel seminar tentang kesehatan tahun 1963 berjudul
"ketidakpastian dan Kesejahteraan Ekonomi dari Kepedulian Kesehatan,
" di dalam American Economic Review. George Akerlof kemudian menggunakan
istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons.
Akerlof menyadari bahwa, dalam pasar seperti itu, nilai rata-rata dari
komoditas cenderung menurun, bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna
kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah
produk yang mereka beli akan menjadi sebuah "lemon" (produk yang
menyesatkan).
1. Definisi
dan Fungsi Pasar
Pasar
adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas dengan uang untuk berbelanja
dan kemauan untuk membelanjakannya. Atau merupakan area tempat jual-beli barang
dengan jumlah penjual lebih dari satu. Atau kami dapat mendefinisikan dengan
tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
berwujud jual-beli.
Secara
umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi,
pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.
a. Pasar
sebagai Sarana Distribusi
Pasar
sebagaimana yang telah kita ketahui merupakan lokasi distribusi yang berfungsi
memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada konsumen. Pasar
dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang dan jasa dari produsen
ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak berfungsi baik
jika kegiatan distribusi seringkali macet.
b. Pasar
sebagai Pembentuk Harga
Pasar
merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar tersebut
penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang
membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang atau jasa
tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah pihak. Setelah
terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar dalam hal ini
dapat berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi kesepakatan
tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli. Penjual tentu
telah memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan pembeli telah
memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan keuangannya.
c. Pasar
sebagai Sarana Promosi
Pasar
sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan dan
menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya
pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang
atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran, lewat sarana radio
maupun TV. Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh produsen, membuat
konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan dibeli. Biasanya
produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus akan
menjadi pilihan konsumen.[2]
2. Mekanisme
Pasar
Pada prinsipnya mekanisme pasar diartikan bahwa
harga bergerak bebas sesuai hukum permintaan dan penawaran (supply and demand).
Jika suplai lebih besar dari demand, maka harga akan cenderung rendah.
Begitupun jika demand lebih tinggi sementara suplai terbatas, maka harga akan
cenderung mengalami peningkatan.
Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid.
Akan tetapi, dalam implementasi sehari-hari kita yang masih dalam taraf
pembelajaran di perguruan tinggi tidak pernah tahu secara pasti apakah harga
yang terbentuk di pasar memang berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang
wajar, tidak ada unsur intervensi, tidak ada unsur permainan oleh sekelompok
kekuatan tertentu yang membentuk kartel dan sebagainya.
Memahami mekanisme pasar pada aktifitas jual beli
saham di pasar modal tentunya bukanlah hal yang sederhana. Dibutuhkan kejelian
dan kepekaan tinggi untuk melihat mana kegiatan ekonomi yang memang bergerak
berdasarkan mekanisme pasar dan yang bergerak di luar mekanisme pasar. Disebut
bergerak di luar mekanisme pasar karena fakta menunjukkan memang ada
saham-saham tertentu yang pergerakannya dikendalikan oleh satu kekuatan
tertentu meskipun hal itu sulit dibuktikan. Kejelian dan kepekaan tadi
dibutuhkan untuk mendeteksi ada tidaknya aktifitas kekuatan tertentu yang ikut
dalam pergerakan saham tersebut. Kekuatan ini sengaja aktif memainkan saham
dengan tujuan untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Kekuatan ini dapat terdiri dari satu pihak, tapi
bisa juga terdiri dari beberapa pihak yang sepakat bekerjasama memainkan pasar
untuk mendapatkan keuntungan. Bagi investor ritel terutama pendatang baru
bekerjanya kekuatan ini harus diwaspadai agar terhindar dari arus permainan
mereka. Karena itu jangan mudah terlena dengan saham-saham tertentu yang
tiba-tiba aktif ditransaksikan. Jangan mudah terkesima dengan kenaikan harga
yang meledak-ledak. Fakta di pasar memang seringkali menunjukkan ada beberapa
saham yang mencatat kenaikan harga sangat pesat tanpa didukung oleh informasi
yang memadai.
Kenaikan harga dapat mencapai di atas 50 persen
bahkan sampai melebihi 100 persen hanya dalam waktu beberapa hari, kurang dari
satu bulan. Kenaikan harga 50-100 persen dalam tempo kurang dari satu bulan,
tentu merupakan keuntungan yang menawan dan menggiurkan. Saham seperti inilah
yang harus diwaspadai oleh investor. Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku pengawas
pasar tidak mungkin mengambil tindakan karena kenaikan harga saham tadi
berlangsung dalam koridor pasar. Artinya, tidak ada aturan pasar yang dilanggar.
Karena itu investor harus ekstra hati-hati melihat kenaikan harga saham yang
tidak didukung oleh fakta material.
Beberapa keterangan di atas adalah
mekanisme pasar menurut ekonom umum(tak bersangkutan dengan Islam/
konvensional). Sedangkan di bawah ini akan kami paparkan beberapa hal yang
berhubungan dengan mekanisme pasar menurut ekonom Islam klasik dan bila
dipahami secara mendalam akan ditemukan juaga hal yang berhubungan kegagalan pasar.
Walaupun nanti untuk masalah kegagalan pasar akan dibahas pada bagian
tersendiri.
a. Mekanisme
Pasar menurut Abu Yusuf
Abu Yusuf adalah seorang mufti pada
kekhalifahan Harun Al-Rasyid. Ia menulis buku pertama tentang sistem perpajakan
dalam Islam yang berjudul Kitab Al-Kharaj. Buku ini ditulis berdasarkan
permintaan khalifah untuk digunakan sebagai panduan manual perpajakan.
Berbeda dengan pemahaman saat itu
yang beranggapan bila tersedia sedikit barang maka harga akan mahal dan
sebaliknya, pendapat Abu Yusuf yang dikutip oleh Slamet Wiharto bahwasanya
tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat dipastikan. Murah
bukan karena melimpahnya makanan, demikian juga mahal tidak disebabkan
kelangkaan makanan. Murah dan mahal adalah ketentuan Allah. Kadang-kadang
makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadang-kadang makanan sangat sedikit
tetapi murah.
Bahwa peryataan Abu Yusuf diatas
sepertinya menyangkal pendapat umum tentang hubungan terbalik antara penawaran
dan harga. Pada kenyataannya, harga tidak bergantung pada penawaran saja,
tetapi juga bergantung pada kekuatan permintaan. Karena itu, peningkatan atau
penurunan harga tidak selalu berhubungan dengan penurunan atau peningkatan
dalam produksi, Abu Yusuf menegaskan bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi,
tetapi dia tidak menjelaskan lebih rinci. Bisa jadi variabel itu adalah
pergeseran dalam permintaan atau jumlah uang yang beredar disuatu negara, atau
penimbunan dan penahanan barang, atau semua hal tersebut. Patut dicatat bahwa
Abu Yusuf menuliskan teorinya sebelum Adam Smith menulis The Wealth of Nations.
Karena Abu Yusuf tidak membahas
lebih rinci apa yang disebutkannya sebagai variabel lain, ia tidak
menghubungkan fenomena yang diobservasinya terhadap perubahan dalam penawaran
uang. Namun, pernyataannya tidak menyangkal pengaruh dari permintaan dan penawaran
dalam penentuan harga.
b. Mekanisme
Pasar menurut Imam Al-Ghazali
Ihya’
Ulumuddin karya Al-Ghazali banyak membahas topik-topik ekonomi, termasuk pasar.
Dalam karyanya tersebut ia membicarakan barter dan permasalahannya, pentingnya
aktivitas perdagangan dan evolusi terjadinya pasar, termasuk bekerjanya
kekuatan permintaaan dan penawaran dalam mempengaruhi harga.
Al-Ghazali menyadari kesulitan yang timbul
akibat sistem barter yang dalam istilah ekonomi modern disebut double
coincidence, dan karena itu diperlukan suatu pasar. Selain itu Al-Ghazali juga
telah memahami suatu konsep, yang sekarang kita sebut elastisitas permintaan.
Hal ini tampak jelas dari perkataaannya bahwa mengurangi margin keuntungan
dengan menjual harga yang lebih murah akan meningkatkan volume penjualan, dan
ini pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan.
c. Pemikiran
Ibnu Taimiyyah
Pemikiran
Ibn Taimiyah mengenai mekanisme pasar banyak dicurahkan melalui bukunya, yaitu
Al-Hisbah fÄ«l Al-Islam dan Majmu’ Fatawa, pandangan Ibn Taimiyah dalam kitab
tersebut dikutip oleh Drs. Muhamad, M. Ag., bahwasanya pada masalah pergerakan
harga yang terjadi pada waktu itu beliau meletakakan dalam kerangka mekanisme
pasar. Secara umum, beliau telah menunjukan the beauty of market (keindahan
mekanisme pasar sebagai mekanisme ekonomi). Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaaan dan kemudian tingkat harga adalah sebagai berikut :
1) Keinginan
orang terhadap barang-barang sering kali berbeda-beda.
2) Jumlah
orang yang meminta.
3) Kuat
atau lemahnya kebutuhan terhadap barang-barang itu.
4) Kualitas
pembeli baranng tersebut.
5) Jenis
uang pembayaran yang digunakan dalam transaksi jual beli.
Ibn
Taimiyah secara umum sangat menghargai arti penting harga yang terjadi karena
mekanisme pasar yang bebas. Ia menolak segala campur tangan untuk menekan atau
menetapkan harga sehingga mengganggu mekanisme yang bebas. Dan persepsinya yang
begitu jelas sehingga beliau mengemukakan bahwa dalam pasar harus terdapat kejujuran,
transparan dan kebebasan (yang tetunya tidak bersinggungan engan ekonomi Islam
yang ada.[9]
3. Kekuatan
dan Keseimbangan Pasar
Berikut
akan dipaparkan yang mempengaruhi kekuatan pasar sebagaimana dikonsepkan para
pemikir Islam Klasik:
a. Permintaaan
Permintaan merupakan salah satu
elemen yang menggerakan pasar. Istilah yang digunakan oleh Ibn Taimiyah untuk
menunjukan permintaan ini adalah keinginan. Pada dasarnya faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaaan sebagai berikut:
1) Harga
barang yang bersangkutan
Pada
umumnya hubungan anatara tingkat harga dan jumlah permintaan adalah negatif,
yakni semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah jumlah permintaan,
demikian pula sebaliknya.
a) Efek
Substitusi
Efek subtitusi berarti bahwa jika
harga suatu barang naik, maka hal ini akan mendorong konsumen untuk mencari
barang lain yang bias menggantikan fungsi dari barang yang harganya naik
tersebut (barang subtitusi).
b) Efek
Pendapatan
Efek pendapatan berarti bahwa, jika
harga suatu barang naik maka berarti pula secara riil pendapatan konsumen turun
sebab dengan pendapatan yang sama ia hanya dapat membeli barang sedikit.
2) Pendapatan
Konsumen
Semakin
tinggi pendapatan seorang konsumen, maka akan semakin tinggi daya belinya
sehingga permintaannya terhadap barang akan semakin meningkat pula.
3) Harga
barang lain yang terkait
Yang
dimaksud barang lain yang terkait adalah subtitusi dan komplementer dari barang
tersebut. Jika harga barang subtitusinya turun, maka permintaan terhadap barang
tersebut pun turun, sebab konsumen mengalihkan pada barang subtitusi. Sementara
jika barang komplementernya naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan
turun.
4) Selera
konsumen
Jika
selera konsumen terhadap barang tersebut tinggi maka permintaannya pun akan
tinggi meskipun harganya pun tinggi, dan begitu pun sebaliknya.
5) Ekspektasi
(pengharapan)
Meskipun tidak secara eksplisit,
pemikiran ekonomi Islam klasik telah menengarai peran ekspektasi dala
menentukan permintaan. Ekspektasi bias berupa ekspektasi positif maupun
negative. Dalam kasus ekspektasi positif konsumen akan lebih terdorong untuk
membeli suatu barang, dan untuk ekspektasi negative berlaku sebaliknya.
6) Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap
permitaan tidak bisa dijelaskan secara sederhana sebab ini tergantung kepada
tingkat keimanan. Jika maslahah relative turunmaka jumlah barang yang diminta
akan turun juga, begitu juga sebaliknya.
b. Penawaran
Dalam
khasanah pemikiran ekonomi Islam Klasik, pasokan (penawaran) telah dikenal sebagai
kekuatan penting di dalam pasar. Semakin tinggi harga maka semakin banyak pua
jumlah barang yang akan dijual. Ibn Taimiyah mengistilahkan penawaran ini
sebagai ketersediaaan barang di pasar. Yang mempengaruhi penawaran antara lain:
1) Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap
penawaran pada dasarnya akan tergantung pada tingkat keimanan produsen. Jika
jumlah mashlahah yang terkandung dalam barang yang diproduksi semakin
meningkat, maka produsen Muslim akan memperbanyak jumlah produksinya.
2) Keuntungan
Keuntungan merupakan bagian dari
mashlahah karena ia dapat mengakumulasi modal pada akhirnya dapat digunakan
berbagai aktivitas lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah:
a) Harga
Barang
Jika harga suatu barang naik maka
keuntungan akan naik pula. Kemudian hal ini akan menaikan total keuntungan
sehingga mendorong produsen untuk melakukan penawaran lebih naik lagi.
b) Biaya
Produksi
Biaya produksi jelas menentukan
tingkat keuntungan sebab keuntungan merupakan selisih dari penerimaan dengan
biaya produksi. Jika biaya turun maka keuntungan produsen akan meningkat, dan
hal ini akan mendorongnya untuk meningkatkan penawaran.
Sedangkan
dalam kesimbangannya (pasar) atau ekuilibrium yang berarti suatu keadaan di
mana tidak terdapat suatu kekuatan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
(dalam keseimbangan). menggambarkan suatu situasi dimana semua kekuatan yang
ada dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan seimbang
sehingga setiap variable yang terbentuk di pasar, harga dan kuantitas sudah
tidak lagi berubah. Dalam keadaan ini harga dan kuantitas yang diminta akan
sama dengan yang ditawarkan sehingga terjadilah transaksi. Proses terjadinya
keseimbangan dalam pasar dapat berawal dari sisi mana saja, baik dari
permintaan ataupun penawaran. Dalam
masalah harga dalam pasar Ibnu Khaldun berpendapat bahwasanya keseimbangan
harga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
4. Kegagalan
Pasar
Sebagaimana
yang terdapat dalam id.wikipedia.org bahwasanya dalam ekonomi mikro, istilah
"kegagalan pasar" tidak berarti sebuah pasar tidak lagi berfungsi.
Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi dimana sebuah pasar efisien
dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan jasa ke konsumen. Ekonom
normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana inefisiensi sudah dramatis
atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan memberi hasil yang
diinginkan. Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham
menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk
tidak melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang
biasanya dibuat dari landasan moral atau sosial. Atau dapat dikatakan kegagalan
pasar adalah dimana suatu pasar tidak dapat menjalankan secara sempurna sesuai
dengan fungsi awal sebagai pasar dan situasi dimana semua kekuatan yang ada
dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan ketidakseimbangan.
5. Penyebab
Kegagalan Pasar
a. Kompetisi
yang tidak sempurna Sebagai contoh harga di pasar dapat terdistorsi oleh
kekuatan-kekuatan pembeli dan penjual berupa monopsoni, monopoli atau dalam
kasus lain dari penyalahgunaan dari kekuasaan pasar dimana sebuah pembeli atau
penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga atau keluaran. Individu-individu
tersebut dengan kekuatannya (baik uang maupun produk) dapat melakukan
pengaturan harga suatu barang atau jasa. Hal ini dapat berimplikasi buruk
terhadap pelaku pasar yang lain dan masyarakat yang membutuhkan barang atau
jasa tersebut.
Eksternalitas, eksternalitas adalah
dampak tidak langsung –baik dampak menguntungkan maupun merugikan- yang
ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi. Eksternalitas terjadi jika kegiatan ekonomi
menghasilkan biaya tambahan atau keuntungan tambahan bagi pihak ketiga yang
tidak terlibat langsung dari suatu transaksi kegiatan ekonomi. Atau
bisa terjadi juga dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam akun
dari akibat aktivitas ekonomi didalam orang luar/asing.” Ada eksternalitas
positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif terjadi dalam kasus
seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi meningkatkan kesehatan
publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam perusahaan
menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa dikurangi
dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan menggunakan
hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk menerima akibat
dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya. Agar lebih mudah dipahami
mungkin dengan contoh produksi rokok dapat mengakibatkan biaya ekstra gangguan
kesehatan bagi orang lain yang bukan penjual dan pembeli rokok. Di sisi lain
pembangunan hutan wisata akan menghasilkan ekstra keuntungan yaitu ketersediaan
oksigen yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. Dengan kata lain penjual dan
pembeli tidak mengeluarkan uang untuk biaya ekstra ataupun menerima uang dari
keuntungan tambahan yang ditimbulkan.Dalam keadaan seperti ini biasanya produk
barang dan jasa yang meinumbulkan biaya tambahan kepada masyarakat akan
diproduksi secara besar-besaran. Hal ini dapat dimengerti karena penjual dan
pembeli tidak perlu menanggung biaya tersebut. Masyarakat atau pihak ketiga lah
yang menanggung beban itu. Sebagai contoh kegiatan transaksi tanah yang
bertujuan mengkonversi lahan dari lahan pertanian menjadi perumahan atau peruntukan
komersial. Kegiatan seperti ini banyak dijumpai. Mengapa? Yang pertama adalah
keuntungan ekonomi akibat konversi tersebut. Hal lain adalah pelaku transaksi
bebas dari biaya eksternalitas yaitu dampak negatif berupa berkurangnya
kualitas lingkungan bahkan ketahanan pangan. Biaya ekstra ini harus ditanggung
oleh masyarakat karena tidak dibayar atau dibebankan pada pelaku transaksi.
Sebaliknya, konversi lahan pertanian untuk hutan wisata sangat jarang terjadi.
Hal ini karena pelaku pasar mengetahui bahwa selain untuk keperluan wisata,
kawasan tersebut juga memiliki manfaat lain seperti peningatan kualitas udara
dan pencegahan terhadap bahaya banjir. Sementara itu mereka tidak memperoleh
keuntungan atau bayaran dari eksternalitas yang dihasilkan dari masyarakat yang
diuntungkan. Akibatnya timbul sifat apatis berupa keengganan untuk melakukan
transaksi atau kegiatan serupa.
b. Informasi
yang Asimetris atau ketidakpastian (informasi yang inefisien). Informasi
asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki informasi
yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Atau salah satu pihak yang
bernegosiasi di pasar memiliki informasi yang berhubungan dengan barang yang
diperdagangkan sementara pihak lain tidak. Ketidaksamaan informasi ini dapat
mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi pihak yang
lain. Misalnya seseorang yang berniat menjual tanah, tetapi tidak mengetahui
harga transaksi yang terjadi pada beberapa waktu terakhir. Maka si penjual
berpotensi mengalami kerugian dibandingkan calon pembeli yang telah memiliki
informasi tersebut. Kerugian penjual terjadi akibat tidak dimilikinya informasi
yang berakibat ketidakmampuannya untuk memperoleh harga yang adil sesuai
kehendak pasar yang efisien. Contoh lainnya, para pelaku bisnis mobil bekas
mungkin mengetahui dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil
pengantar atau taksi, informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana
pembeli memiliki informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau
vila, yang mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real
estate membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah
tersebut dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan. Mengenai hal tersebut
George Akerlof menggunakan istilah informasi asimetris pada karyanya ditahun
1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari bahwa dalam pasar seperti itu
nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun bahkan untuk kualitas yang
sangat sempurna kebaikannya, karena para pembelinya tidak memiliki cara untuk
mengetahui apakah produk yang mereka beli akan menjadi sebuah “lemon” (produk
yang menyesatkan) atau sebaliknya.[18] Lebih jauh lagi, informasi yang
asimetris dapat mengakibatkan biaya transaksi yang lebih tinggi. Biaya ini
terjadi karena adanya kebutuhan akan jasa broker atau perantara. Biaya tersebut
adalah beban yang harus dibayar untuk kebutuhan informasi mengenai keadaan
harga pasar yang sesungguhnya di samping informasi mengenai calon pembeli atau
penjual. Kedua kondisi tersebut merupakan potensi penyebab dari inefisiensi
pasar yang pada gilirannya akan mengakibatkan kegagalan pasar.
6. Solusi
Kegagalan Pasar
Solusi
pada makalah kegagalan pasar ini menurut pandangan Islam sebagai berikut:
a. Larangan
Ikhtikar
Ikhtikar dapat diartikan menahan atau menimbun
barang, terutama pada saat terjadi kelangkaan dengan tujuan untuk menaikkan
harga. Akibat dari ikhtikar ini masyarakat luas akan dirugikan oleh sekelompok
kecil yang lain. Sekalipun Islam memberikan kebebasan kepada setiap orang dalam
menjual, membeli dan yang menjadi keinginan hatinya, tetapi Islam menentang
dengan keras sifat egois yang mendorong sementara orang dan ketamakan pribadi
untuk menumpuk kekayaan atas biaya orang lain dan memperkaya pribadi, kendati
dari bahan baku yang menjadi kebutuhan rakyat.
Agar harga dapat kembali ke posisi semula maka
pemerintah dapat melakukan berbagi upaya menghilangkan penimbuanan ini. Namun
tidak termasuk ikhtikar adalah penumpukan yang dilakukan pada situasi ketika
pasokan melimpah, misalnya penimbunan atau penahanan pada saat panen besar, dan
segera menjualnya pada saat pasar membutuhkan.
b. Membuka
Akses Informasi
Beberapa
larangan terhadap praktik penipuan pada dasarnya adalah upaya untuk menyebarkan
keterbukaan informasi sehingga transaksi dapat dilakukan dengan sama-sama suka
dan adil. Beberapa larangan ini antara lain: talaqi rukhban (membeli barang
dengan cara mencegat para penjual di luar kota), bay najasyi (mencakup
pengertian kolusi dimana antarpenjual satu dengan yang lainnya melakukan kerja
sama untuk menipu konsumen), ghaban fahisy (upaya sengaja untuk mengaburkan
informasi sebab penjual memanfaatkan ketidaktahuan konsumen untuk mencari
keuntungan yang tinggi. Islam menganggap penipuan dan kecurangan terhadap
takaran, timbangan atau kualitas barang sebagai pebuatan dosa.
c. Regulasi
Harga
Menurut Mannan yang dikutip tim
P3EI UII regulasi harga harus menunjukkan tiga fungsi dasar :
1) Fungsi
ekonomi yang berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan peningkatan
pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan realokasi sumber daya ekonomi.
2) Fungsi
sosial dalam memelihara keseimbangan sosial antara masyarakat kaya dan miskin.
3) Fungsi
moral dalam menegkkan nilai-nilai syariah Islam, khususnya yang berkaitan dalam
transaksi ekonmi misalnya kejujuran, keadilan dan kemanfaatan.
Pada
dasarnya jika pasar sudah bekerja dengan sempurna, maka tidak ada alasan untuk
mengatur tingkat harga. Penetapan harga justru akan mendistorsi harga sehingga
akhirnya mengganggu mekanisme pasar itu sendiri. Jadi regulasi harga dapat
dilakukan pada situasi tertentu saja.
Pemerintah dapat melakuakan regulasi harga
apabila pasar bersaing tidak sempurna, dan keadaan darurat. Apabila terpaksa
menentapkan harga, maka konsep harga yang adil harus menjadi pedoman. Adapun
beberapa keadaan darurat diantaranya adalah harga naik sedemikian tinggi di
kuar kewajaran, menyangkut barang-barang yang amat dibutuhkan masyarakat,
terjadi ketidakadilan.
7. Peranan
Pemerintah dalam Mengontrol Pasar
Untuk
lebih menjamin berjalannya pasar secara sempurna sebagaimana fungsinya peran
pemerintah sangat penting. Rasulullah SAW sendiri telah menjalankan fungsi
sebagaimarket supervisor atau Al-Hisbah, yang kemudian banyak dijadikan acuan
untuk peran negara terhadap pasar. Peran pemerintah dalam pasar diantaranya
adalah untuk mengatur dan mengontrol pasar serta moral secara umum.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dengan
berbagai pembahasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan:
1.
Penyebab dari kegagalan pasar adalah
adanya kompetisi yang tidak sempurna, eksternalitas dan informasi yang
asimetris.
2.
Sedangkan solusi mengatasi hal tersebut
yaitu dengan adanya larangan ikhtikar, membuka akses informasi dan adanya
regulasi harga.
Eksternalitas, eksternalitas adalah dampak tidak
langsung –baik dampak menguntungkan maupun merugikan- yang ditimbulkan oleh
aktivitas ekonomi. Eksternalitas terjadi jika kegiatan ekonomi menghasilkan
biaya tambahan atau keuntungan tambahan bagi pihak ketiga yang tidak terlibat
langsung dari suatu transaksi kegiatan ekonomi. Atau
bisa terjadi juga dalam kasus dimana “pasar tidak dibawa kedalam akun
dari akibat aktivitas ekonomi didalam orang luar/asing.” Dalam khasanah
pemikiran ekonomi Islam Klasik, pasokan (penawaran) telah dikenal sebagai
kekuatan penting di dalam pasar. Semakin tinggi harga maka semakin banyak pua
jumlah barang yang akan dijual.
DAFTAR
PUSTAKA
Bade, Robin; and Michael Parkin. Foundations of
Microeconomics. Addison Wesley Paperback 1st Edition: 2001.
Eaton, B. Curtis; Eaton, Diane F.; and Douglas W.
Allen. Microeconomics. Prentice Hall, 5th Edition: 2002.
Frank, Robert A.; Microeconomics and Behavior.
McGraw-Hill/Irwin, 6th Edition: 2006.
Friedman, Milton. Price Theory. Aldine Transaction:
1976
Jehle, Geoffrey A.; and Philip J. Reny. Advanced Microeconomic
Theory. Addison Wesley Paperback, 2nd Edition: 2000.
Hicks, John R. Value and Capital. Clarendon Press.
[1939] 1946, 2nd ed.
Katz, Michael L.; and Harvey S. Rosen.
Microeconomics. McGraw-Hill/Irwin, 3rd Edition: 1997.
Kreps, David M. A Course in Microeconomic Theory.
Princeton University Press: 1990
MY SELEBRITIS >>
BalasHapusAneka info menarik dan yang bikin anda betah nongkrong disini.....
* Download Video Bokep Terbaru
* Photo Hot Gadis Desa Yang Cantik
* Parah... Anak Ini Ngesek Di depan Ortunya Sendiri
* Foto Hot Mahasiswi Mulus Bispak Surabaya
* Daftar 10 Perempuan Terkaya Di Dunia 2013
* Adu Kesaktian Ki Joko Bodo Vs Eyang Subur
* Ku Nikmati Sex Dengan Boneka Ku Yang Cantik
* Kumpulan Foto Tante Nakal Terbaru
* Lihat Cewek Cantik Mulus Lagi Masturbasi
* Janda Montok + Cantik Lagi Kesepian
* Gadis Telanjang Bugil Ketahuan Masturbasi
* Tante Girang Telanjang Bulat
* Kumpulan Foto Cewek Bergaya Menggoda
* Kenikmatan Terdahsyat Dalam berONANI
* Cerita Dewasa Nafsu Tante Tita
* Photo Telanjang Ariel NOAH
* Mas Ini Nakal banget, jangan Di Pengang2 Doank!
INFO TERPOPULER
* Kisah Dan Perjalanan Wali Band
* Profil Lengkap Gubenur JOKOWI
* Profil Lengkap Presiden RI SBY
* Profile Dan Biodata Lengkap Personil Noah Band
* Photo Free Wedding Spetakuler
* The Movie Iron Man
* Ini Dia Artis Korea Terpopuler 2013
* Jatah Preman Untuk Ketua Majelis Syuro
Silahkan Kunjungi Dan Nikmati Info Menarik Lainnya.... Klik here >>
MAJU KENA !! MUNDUR TAMBAH KENA !!.....
DOWNLOAD VIDEO BOKEP TERBARU disini.....
DOWNLOAD MESUM ANAK KAMPUS NEGRI JAKARTA disini.....
http://myselebritis.blogspot.com/2014/01/bintang-porno-berdarah-timur-tengah.html
http://myselebritis.blogspot.com/2014/01/wanita-muslim-jadi-bintang-porno.html